~* DI UJUNG GARIS RINDU *~

DIARY SOBEK

Bagaimana mungkin benih cinta yang tertanam akan tumbuh berbunga, 
Jika harus kusiraminya dengan air mata.

Petiklah satu kalimat dari dalam puisiku, tanamlah di taman hatimu. 
Kelak, ia akan tumbuh; tempatmu berteduh.

Sepertinya Tuhan sedang menatap senyummu. 
Lihatlah, senja begitu indah.

Lalu, arah manakah yang harus kutuju? 
Di setiap penjuru hanya rindu dan rindu.

Jarum jam menoreh perih pada dinding kamar, 
Menatap lukisan gambar yang begitu kukenali. 
Ah, senyummu lagi dan lagi.

Di keningmu yang langit, kekasih. 
Sebuah kecupan purnama pernah ku semai di sana, 
Masihkah kau mengabadikan bekasnya? 

Sepasang matamu; mawar kembar yang tertanam pada hamparan ladang rinduku.

Aku, kamu; sebentuk bintang kembar yang terjaga menikmati cahaya, 
Sampai fajar menyibak tirai langit malam.

Menggelaplah semesta hati dalam sunyi, 
Biarkan kelamnya malam menelan segala keraguan.

Tak seperti biasanya kau terlelap lebih awal, 
Menjelajahi semesta mimpi, 
Meninggalkan rindu yang merengek memanja pada waktu.

Masihkah kau mengenali sepi yang sempat kita akrabi, 
Bercengkrama tentang rindu yang sesekali kau minta kecupku di keningmu.

Berjelagalah ke langit malamku. 
Nyalakanlah bintang bintang dengan api sajakku yang kau timbun di dalam kedua matamu.

Berjelagalah ke dalam puisiku, 
Sesungguhnya seduhan katanya dari dan untukmu. 
Selamat menikmati malam, kamu.

Demi cinta yang mengalir di hati, demi rasa yang meraung di dada. 
Datanglah walau hanya seucap kata.

Dan aku terbaring di tepi telaga terjaring kesepian dan kesunyian dalam sebutir air mata.
  
Aku lebih suka diam diantara riak telaga yang terdiam; 
Setelah lepas sauh dan lalu merapuh, 
Kadang jiwa ini rindu dermaga.

Engkaukah itu; kuncup harapan, 
Bunga impinan yang mekar bersama rindu di dalam hening kalbuku.

Merindukanmu, 
Sebagai kuntum waktu yang selalu ingin kutanam di dalam pot jiwa.

Merindukanmu kekasih, 
Yang membagi cahaya saat lentera tak lagi kurasa perisai angin bagi pagi yang dingin.

Semilir melati merebak pagi ini, 
Kelak harumnya akan mengiasi sanggulmu. 
Selamat pagi, pengantin hatiku.

Aku mencintai kekuranganku yang ada pada diri kamu dan kekuranganmu yang ada pada diri aku.

 **********
  LARA

Aku kembali pada hening, 
Saat suara hujan tercurah bagi malam. 
Aku menjauh dan jatuh dari seribu kengerian. 
Lalu aku ingin bertanya lagi.

 Tentang langit yang dalam, 
Tentang warna kabut yang membisu. 
Dan kini aku tersungkur dalam puisi tak bernyawa.

Lalu aku ingin bertanya lagi. 

Tentang kehendak waktu yang tertahan di ruang lain. 
Tentang mawar yang berhamburan.

Pada tanah airmu yang wangi, 
Tentang jarum jam yang berbisik mengintai mimpi.
Saat engkau mengerat lengan sepi, 
Saat aku kembali tengadah.

Bagi wujud musim dingin yang diam. 
Engkau seperti napas hari ini. 
Nyanyian esok dalam cahaya.

Tapi aku ingin bertanya lagi .

Tentang diriku yang terlambat datang 
Saat kau khusyuk menyusun peta ruang-ruang hitam dan putih. 
Aku terperangkap dalam sebuah bayangan.

Bayangan kota yang tercabik...

Setelah menempuh kutukan sepanjang malam, 
Sepanjang gerimis dalam kenangan.

**********
 DEAR DIARY


Semua tertuang dalam sebuah Diary yang aku simpan dalam hatiku, aku bukan manusia yang kuat memendam rasa yang aku simpan sejak pertemuan itu…Aku hanya ingin mengungkapkan semuanya..mengangkat sedikit beban yang ada…

Diary…
Tidak mudah untukku membuang jauh bayang dirinya…aku selalu berharap untuk dapat melupakannya..menghempaskannya..melemparnya jauh ke planet yang lain.Aku ingin aku bisa melakukannya….tapi aku tak pernah mampu.

Diary…
Aku merindukannya hari ini..maaf aku tidak dapat membendungnya, dirinya terlalu kuat mengikat
hati  ku…kapan aku bisa melepaskannya?

Diary…
Aku meningalkan pesan untuknya..aku tidak begitu berharap reply-nya…tau ga diary??dia membalasnya, pembicaraan lewat pesan terasa begitu ringan..Sungguh, aku tidak dapat menahan gejolak hatiku sendiri..pernahkah dia tau rasaku terlalu kuat untuknya…Aku Menyayanginya.

Diary…
Aku tidak pernah tau pasti bagaimana rasanya untukku tapi aku yakin ada setitik harapan yang tidak akan menjadi nyata di dunia yang aku pijak saat ini…cukup bagiku menyayanginya dari jarak yang jauh.

Diary…
Aku merindukan suaranya…dan dia menelpon ku, aku suka suaranya..membuatku teduh seandainya dia dihadapanku aku ingin sekali memeluknya tak ingin aku melepaskannya..tapi aku tak memiliki kuasa untuk menggapainya..aku ingin memendam rasa ini ..aku tidak perduli ketika suatu saat dia mengetahui semua isi hatiku..cukup lega mungkin ketika dia tau semuanya.



Diary…
Aku suka ketika dia bertanya “Kenapa??”..Membuatku terlena.. aku yakin dia tau saat itu aku ingin bergelayut manja di peluknya..aku ga bisa berbuat banyak saat itu aku hanya menarik nafas dalam..
”Seandainya kau milikku..".

Aku tidak bisa berkata banyak diary…
”Kangen..”hanya itu yang bisa aku ucapkan dari gagang telponku…
Aku gemetar saat itu aku benar-benar tidak dapat menahan kata-kata ku..aku hanya bisa terpaku
Di kursi kerjaku..aku hanya bisa menatap gambarnya…..
Aku Sayang Kamu…

Diary…
Dia terlalu mempesona untukku…
Dia terlalu membuat aku makin dan makin menginginkannya…
Dia Manis…
Dia Lucu…
Dia Jahil…

Diary…
Kau tau ….kenapa aku suka dia..
Aku suka karakternya kendati terkadang aku harus memiliki sedikit kesabaran menghadapinya.

Diary…
Dia ingin aku disampingnya sehari saja…seandainya memungkinkan aku ingin terbang kesana membawa sejuta rasa rindu untuknya…tapi aku takut…takut jika akhirnya aku benar-benar tidak bisa melepaskannya.

Diary…
Hari ini aku kangen lagi…aku ingin mendengar suaranya lagi…
Tapi mungkin ini jalannya…sepertinya ada yang aneh darinya..sensitif kah aku??

Diary…kadang aku ingin diperhatikan tapi aku tau semua tidak harus sesuai harapanku..

Diary…
Aku hanya ingin menikmatinya…menikmati sedikit kasih yang ada..menikmati sedikit acuh yang singgah di hariku..aku ingin tenang menjalani semuanya…tanpa beban kendati suatu hari semuanya akan hilang begitu saja…tapi satu yang akan tersimpan…dia takkan terhapus dihati disaat aku bahagia dan tersiksa.

Diary…
Temani aku melaluinya….biarkan aku bahagia sesaat…biarkan aku selalu bermimpi walau aku tau mimpi itu tidak akan nyata untukku.

Takengon,22 Februari 2014.
Ainiya Faida Azmi.

( Amna Yunda )




Tidak ada komentar: