RISALAH HATI
Kita tahu...kita percaya
Bahwa rasa itu tumbuh sekian lama
Dan bernaung di dalam hati
Dan bernaung di dalam hati
Menunggu detik agar mewujudkannya
Menjadi kata, kalimat, lalu suara .
Aku tidak peduli...
Bila ruang harus menyekat cinta
Dan aku mencoba menyeru kepada detik
Agar temukan kita di penghujung hari .
Aku tidak peduli...
Meski di bulan tak berbulan sekalipun
Ruang masih saja menyekat cinta
Dan aku masih saja mencoba menyeru kepada detik
Agar temukan kita di serambi taman surga .
Aku tidak peduli...
Bila langit menggulung mendungnya
Dan menghujam bumi dengan ribuan bintik
Lalu laut mengamuk menyapu karang yang tegar
Tanah terkuak menenggelamkan harapan-harapan besar
Dan akhirnya Tuhan menyeru kepada malaikat maut
Untuk bertebaran menyayat ribuan jiwa .
Selelah apapun mataku mencari wujudmu
Selelah apapun telinga meraba udara mencari suaramu
Selelah apapun kaki berjalan, mengukir jejak mengejar bayangmu
Apapun yang kau lakukan
Bagaimanapun kau menolaknya
Cinta akan tetap berada disana
Menunggumu mengakui keberadaannya
Kau dan aku tahu itu ..
Dan aku rasa kau merasakan hal yang sama waktu itu
Namun aku pun merasa mempunyai kekurangan
Yang tak sebanding.
Entah apakah itu benar atau tidak Apa hanya karena perasaan ku saja
Yang melambung jauh diambang pikiran
Yang
tak berani menerbitkan rasa itu,
Seperti halnya matahari yang terbit,
Pada setiap pagi hari disebelah timur sana
Kecuali dalam hal rasa... CINTA ...* UNTUKMU, A.R
Kenawat Lut, 12 Januari 2015