~* PENGALAMANKU YANG TAK TERDUGA *~

KETIKA AKU DI TERIMA DI WORLD DEC COMPANY



Suatu malam di minggu yang lalu, salah seorang tetanggaku mendatangiku, dan menanyakan:
"Kak na. Ini, ada lowongan kerja. Kakak mau ikut, ke?"
"Emangnya kerja dimana ya, dik?"sahutku.
"Ada perusahaan besar kak, dibawah lisensi PBB. Oleh dunia, dinamakan "WORLD DEC", masih dibawah pengawasan Bank Dunia".
"Waduh...apa iya, dik? ujarku.
"Iya, kak. Kalo kakak gak percaya, kakak bisa buka situs ini" sambil memberikan sebuah situs tentang pekerjaan itu.

Begitu kubuka. Eh, ternyata tak ada muncul. Semuanya eror. Langsung kutanya pada adik itu.
"Dik, jangan-jangan, ini ilegal ya? Kan bahaya tuh."
"Mana ada kak. Banyak kok, orang-orang yang punya titel, ingin masuk kerja kesana juga kak. Sudah Dokterandes, Insinyur, dan lain sebagainya".
"Hm.. ya lah, kakak coba dulu lah dik. Walaupun nyali kakak ciut juga, karena bahasa Inggris kakak pun masih amburadul. Dan, kakak cuma tamat SMK".
"Iya kak, kalau bisa cepat ya kak. Karena, pendaftaran tinggal dua hari lagi. Ini gak peduli sarjana nya kak".
"Hm... iyalah dik. Insya Allah nanti kakak urus" Kataku setengah malas.

Rupanya situsnya memang sedang eror disaat itu.

Esoknya aku ke kota, dengan rutinitasku sehari-hari, mengantar kue bolu ikan buatanku, untuk diantar ke swalayan, toko dan puskesmas. Juga, pesanan orang, untuk acara tertentu. Dengan perasaan setengah hati, akupun berjalan menuju toko "FACHRY", untuk membeli segala perlengkapan untuk melamar pekerjaan. 
Kataku:
"Dik, tolong siapin semua yang kakak tulis di kertas ini ya, dik".
"Oke deh kakakku... tunggu ya," sahut Dik Lia dengan ramah. Dik Lia, sudah menganggapku seperti kakaknya. Beliau selalu curhat denganku, masalah apa saja. Dari masalah pribadi, pelajaran, eh, hingga keluarga. Waduh, lengkap ya. Akunya yang pusing, dengarin keluh kesahnya. Hihihi...

Akupun kembali ke rumahku. Dan malamnya langsung menyiapkan segala syarat-syaratnya.

***

Esoknya, aku menyerahkan syarat-syarat tadi pada tetanggaku. Dan berkata:
"Dik, ini, syarat lamaran tadi ya. Hadeh, kakak sebenarnya malas lah. Karena adik cerita, orang-orang masuk kesana, sampai membayar tiga hingga lima juta perorang. Lha kakak, mana ada duit segitu. Kan, kakak banyak tanggungan dik"
"Iya kak. Gak kenapa-napa. Mana tau kakak bisa lulus sensor nanti kak, ijazah kakaktu," sambungnya.
"Hm... lulus dari mana dik. Lha rata-rata yang melamar, bertitel S1, S2. Sedang kakak, cuma tamat SMK."
"Udah lah kak, jangan kusut gitu dong," hiburnya.
"Iyalah dik," sambungku senyum.

Akupun mengikuti tes dengan lancar, dan beberapa hari kemudian, aku diminta datang ke rumah wakil perusahaan itu. Rumah di depan Kantor Kependudukan Kota Takengon. Aku datang bersama Dik Sili. Sampai disana, akupun menanyakan, apakah visi dan misi dari perusahaan. Karena aku sungguh penasaran.

Cerita garis besarnya yang membuatku terkagum-kagum, adalah ketika sang wakil menjelaskan seperti ini:
"Dik, adik telah mengikuti tes, adik tak usah takut. Karena perusahaan ini bukan ilegal. Tapi perusahaan resmi dibawah bimbingan PBB. Dan para karyawannya dibayar atau digaji oleh Bank Dunia atau biasa disebut dengan sebutan "THE WORLD BANK".
Perusahaan ini telah lama direncanakan, semenjak kepresidenan Soekarno. Dulu, Indonesia pernah kalah oleh Negara Belanda. Belanda,membawa harta rampasan dari Indonesia ke negaranya. Indonesia juga pernah kalah oleh sekutu, yang diketuai oleh Negara Amerika. Dan, harta rampasan milik Indonesia, dibawa oleh sekutu ke negaranya. Sekarang, seluruh harta rampasan perang itu, dikelola oleh Bank Dunia. Nah, pada saat Presiden Soekarno dan Presiden John F. Kennedy mengikuti KTT NON BLOK, Presiden Soekarno meminta pada sekutu untuk menyerahkan harta rampasan perang Indonesia, untuk dikembalikan ke negara Indonesia. Dan Presiden John F. Kennedy, menyetujui akan hal ini. Pada saat perjanjian malam itu, ditandatangilah sebuah surat persetujuan dari kedua negara.
Namun naas bagi Presiden Amerika tersebut. Keesokan harinya, tepat tanggal 21 November 2011 pukul 20:38, Presiden Amerika tersebut tewas tertembak, dan itu sangat mengejutkan dunia. Dan juga bagi Indonesia sendiri. Ada rasa syukur sedikit dari pihak Indonesia, bahwa banyaknya saksi mata yang melihat Presiden yang menandatangani surat perjanjian hak balik harta Indonesia tadi.
Keadaan di Indonesia terguncang, oleh krisis moneter dan lain sebagainya. Dan salah satunya, dengan wafatnya Presiden Soekarno pada tanggal 21 Juni 1970.
Tetapi, ada tiga orang hebat yang berasal dari Indonesia, yang pernah disekolahkan oleh Bank Dunia. Dan ini adalah atas permintaan dari Presiden Soekarno. Mereka adalah:
 "HASAN TIRO" (berasal dari Aceh), beliau wafat 3 Juni 2010 lalu.
"SURYA PALOH" (berasal dari Aceh), beliau pemilik Metro TV, dan sekolah SUKMA BANGSA, yang berada di Aceh Jeumpa, Bireuen.
"NASRI BENG", yang kini bekerja di Bank Dunia. Beliau bersama putrinya, memegang kendali besar di Bank Dunia tersebut.
Dan, perusahaan kita ini, adalah wadah untuk menyalurkan bantuan dari Bank Dunia, ke seluruh Indonesia. Kita semua, adalah wakil dari Aceh Tengah, yang akan menyalurkan ke desa-desa, termasuk yang terisolir sekalipun. Disinilah awal karir kita. Dan kita harus berjanji teguh lahir dan batin. Dan, perusahaan tempat  kita bekerja adalah "ACEH TENGAH DEVELOPMENT COMMITTE". Dibawah komando Bapak Nasri Beng tadi." Tutup Pak Zul, Wakil ketua se-Kabupaten.

Ah, aku menghayati isi cerita sang wakil, dan kini menjadi mengerti. Dan aku melihat ratusan kertas dari para pelamar beserta ijazahnya, yang berpencar dari berbagai daerah di Kabupaten Aceh Tengah ini.
"Adik tak usah takut, ini tak ada kaitannya dengan syi'ah, perbedaan beragama, enggak ada. Malah, kita-kita disini, sembilan puluh persennya adalah muslim, dik." Kata Pak Zul tersenyum.
"Oh,iya pak" sahutku.
Dan tiba tiba... Wakil ketua, berdiri menyalamiku dan berkata:
"Selamat datang dik Amna Yunda. Anda terpilih menjadi sekretaris di perusahaan ini. Selamat bergabung dan semoga senang. Saya mewakili ketua menyampaikan hal ini."
Aku terkejut dan rasanya tak percaya dengan kata-katanya, dan bertanya
"Apa, pak? apa bapak enggak salah, pak?"
"Enggak, dik. Karena, kami melihat, pengalaman bekerja anda jauh lebih mantap daripada para pelamar lain.
Sekarang, semua pelamar yang diterima, sedang dibuatkan badge, sebagai tanda pengenal. Jadi, bila nanti salah satu dari kalian, ada yang dikirim ke luar negeri untuk tugas ini, kalian bisa menunjukkan tanda pengenal ini. Dan kalian selama di kontrak akan aman. Karena kalian telah otomatis dilindungi oleh PBB".
Akupun hanya menyambut tangannya dengan ujung jilbabku.
"Alhamdulillaah ya Allah..." Aku langsung mengangkat kedua tanganku. Dan langsung sujud syukur atas karunia ini. Terkejut, dan tak pernah menyangka, bahwa aku bisa lulus semudah itu. Padahal, dari awalnya, aku hanya setengah hati. Dan juga, pengalaman bekerjaku, hanya di tingkat koki pada
restaurant -restaurant. Dan relawan pada beberapa lembaga, dan seputaran desaku.

Aku semakin penasaran dengan perusahaan ini. Dan bertanya lagi dengan beraninya:
"Hm... pak, maaf, saya mau nanya. Perusahaan ini, apakah menyediakan asuransi, buat karyawannya?"
"Tentu dong bu. Itu jelas ada. Dan, bila ada keturunan, semuanya masuk daftar asuransi. Dan nanti, akan diusahakan, bagi tiap karyawan, bagi yang berprestasi, akan mendapat satu rumah per orang".
"Alhamdulillah pak. Saya senang mendengarnya. Terima kasih banyak ya pak," kataku bersemangat.

Lalu lanjutnya lagi,
"Apakah ibu tau, berapa nilai dana yang akan kita kelola untuk bantuan di Aceh saja? Semuanya ada 2000 Trilyun dik. Dan, semua para karyawan, diharuskan mengutamakan jujur, komunikatif, ramah dan jangan coba-coba untuk korupsi. Karena, walaupun lima ribu rupiah yang engkau sembunyikan, akan langsung ketahuan oleh Bank Dunia yang terletak di Washington D.C. Semua programnya menyatu ke seluruh dunia. Dan, sejak saat ini, kalian dikontrak selama tiga puluh tahun".
"Oh,begitu rupanya. Iya pak. Alhamdulillaah..." sahutku.

Setelah puas berbincang dengan wakil perusahaan, akupun pulang dengan hati gembira.Dan merasa tak sabar untuk memberi tahu pada ibuku, tentang berita baik ini.

***
Sehabis shalat maghrib dan makan malam, aku menemui ibu dan berbicara dengan halus. Sambil kucium tangan Ibuku, akupun berujar:
"Ibu... terima kasih banyak atas restumu, Ibu. Ibu, Amna lulus di perusahaan itu, dan amna ditetapkan sebagai Sekretaris dibagian Kecamatan, bu. Bila nanti berprestasi, bisa dinaikkan ke tingkat kabupaten, propinsi, nasional, bahkan dunia, Bu".
"Alhamdulillaah... ya Allah...." Ujar ibuku sambil menangis.
Aku langsung memeluk ibu dan berkata:
"Ibu, gak boleh nangis ya bu. Alhamdulillah bu. Amna bisa lulus sejauh ini. Banyak yang sarjana gak lulus bu. Dan banyak juga pakai uang sogok, agar bisa lulus. Rupanya, di tiap desa juga, banyak yang enggak lulus, bu." Aku menjelaskannya pada Ibuku.
"Alhamdulillah, kamu lulus dengan nilai murni, anakku." Ujar Ibuku sambil mencium kedua pipiku.
"Ibu, terima kasih atas do'a Ibu untuk na," kucium pipi Ibuku sambil menangis.
"Iya anakku. Bersyukurlah pada Allah Subhanahu Wata'ala yang telah memberimu rezeki".
"Iya bu. Do'akan semoga anakmu ini bisa berhasil Ibu. Agar kita bisa naik haji ke Mekkah ya, bu. Itu cita- cita Amna untuk Ibu dan Almarhum Bapak".
"Aamiin.. yaa Allah. Semoga niat baikmu diridhai Allah,anakku..." Kata Ibu sambil mengusap rambutku.

***

Akhirnya, perjuanganku kemarin itu tidak sia-sia.Pekerjaan yang awalnya kukira sangat rumit, ternyata sebaliknya. Karena segala keterbatasan dan kemampuanku, apalagi pendidikanku, rupanya membuahkan hasil.

Terima kasih Ibuku...
Peluk cium Ananda.


*Kenawat Lut,
12 DESEMBER 2014.