JEJAK KAKI
MAHASISWA UNIT 4 SEMESTER 5
DI DESA KENAWAT KEC.LUT TAWAR
TAKENGON-ACEH TENGAH
MAHASISWA UNIT 4 SEMESTER 5
DI DESA KENAWAT KEC.LUT TAWAR
TAKENGON-ACEH TENGAH
BAG.II
Halo...
Selamat sukses untuk sahabat ku semua mahasiswa unit 4
tarbiah PAI. Cerita akan saya lanjutkan kembali . Di karenakan ini
kesan yang sangat berarti yang jarang kita temui.
Cerita akan saya
lanjutkan di mulai dari pukul : 7.30 pagi yang mana pada saat itu
rekan-rekan semua sedang menikmati jalan-jalan paginya.Ketika semuanya
selesai kita semua kembali kerumah ibu Amna.
Ternyata ibu Amna sudah
sudah mempersiapkan makanan pagi untuk kita semua. Rekan-rekan semua
bergegas mandi dengan air yang super dingin.Kami berkaca-kaca ketika air di cucurkan ke tubuh.Asap dingin membakar tubuh sungguh menakjubkan.
Perencanaan pagi itu
jalan ke tempat objek wisata objek wisata yang akan kami tuju.Yang
pertama object wisata yang tidak asing lagi di dengar oleh semuanya
yaitu “PUTERI PUKES", "Air Terjun mengaya", Dan Pemandian Kolam Air panas.
Keberangkatan kami kesana di pandu langsung oleh Ibu Amna dan Saudara
Ibu amna yang lain sehingga rombongan kami berjumlah 30 0rang.Perjalananpun di laksanakan pada pukul: 9.00 pagi dengan menempuh
perjalanan 1 jam.Karena harus memutar Danau laut tawar dari desa Kenawat
menuju Object Wisata Putri Pukes.
Sepanjang perjalanan, semua mata tertuju
melihat aktivitas-aktivitas penduduk setempat sepanjang perjalanan,
melihat kebun-kebun yang sedang di cangkuli petani, dan sang pemburu
yang memasuki hutan dengan di temani Anjing peliharaannya.Seorang ibu
yang sedang menggendong bayinya sedang berjalan sambil menuju kebun kopi.Terbesit di
dalam hati begitu rajinnya mereka,dan juga pengorbanan seorang ibu yang
menggendong buah hati dan tetap ke kebun,
Membuat hatiku teringat
dengan ibu di rumah, matapun melihat kepada kawan-kawan di dalam bis
mereka masih tersenyum-senyum bahagia melihat keluar dari sudut jendela
kaca mugkin mereka merasakan hal yang sama seperti saya.
Tanpa di sadari
klakson bis pun berbunyi menandakan sudah sampainya di tempat objeck
wisata “Putri Pukes”.Semua bergegas turun dan semua merasa kebingungan
karna tempat yang begitu Sunyi tidak berpenghuni.Maklum saja di
karenakan bukan hari libur dan penjaganya pun tidak ada di tempat .
Namun oleh bu Amna,dia menelpon sang penjaga yang no hp nya tertera di
pintu masuk dan kita pun semua menunggu selama 10 menit.Sambil
menunggu penjaga object wisata rekan-rekan yang lain menghabiskan
waktunya dengan berfoto-foto.

“Putri Pukes”
dengan di kenai biaya Rp. 5000 perorang.Ketika semuanya masuk terasa
menyeramkan dan mata rekan rekan semua tertuju pada 2 patung.
Dalam pikiran
saya dan rekan-rekan yang lainnya sempat bingung,yang mana patung “Putri pukes”.
Namun
sang penjaga goa bisa juga di sebutkan sebagai penghulu menunjukan
patung Putri pukes yang di kutuk menjadi batu.
Sang penghulu bercerita
panjang lebar tentang legenda tersebut, semua kuping di pasangkan dengan
baik dan mata menatap lama kepada patung itu sedikit ada keanehan dan
terbesit di dalam hati adanya kesedihan. Di karenakan cerita cinta
antara “Putri Pukes dan Pangeran” yang akirnya mereka berdua menjadi
batu.
Hemm...seperti itulah kira-kira.Percaya atau tidak,itulah legenda
yang masih si selimuti cerita-cerita Mitos di seputaran masyarakat gayo.
Setelah semua selesai kitapun semua keluar dari goa hari pun sudah mulai siang pukul menunjukan pukul 11.30. dan kita pun melanjutkan perjalanan menuju Air terjun,yang memakan waktu sungguh sangat lama yaitu 2 jam perjalanan.
Dan sampailah juga kami di tempat pemandian air terjun pukul 2.30 di desa “MENGAYA” Kec.Bintang dan kami harus mendaki ke atas dengan berjalan kaki yang di karenakan bis tidak bisa masuk karena supir merasa tacit bisnya ringset.
Namun kelompok yang pertama mulai mendaki ke atas berjumlah 5 orang yaitu “ Gunawan, Munwir dan Syahrul Akbar dan 2 diantaran saudaranya Ibu Amna namun penulis lupa namanya. Ternyata selama perjalanan berlangsung sungguh sangat melelahkan menguras banyak tenaga.
Dan rekan-rekan yang juga merasakan yang masih tinggal di bawah yang sdang mendaki ke atas,namun saya menghimbaukan kepada rekan saya melalaui celuler agar menyuruh Bis naik keatas di karenakan kondisi jalan tidak begitu rusak. Akhirnya bis pun di gerakkan, namun bis di gerakkan setelah kita sampai di tempat lokasi sungguh menjengkelkan bagi saya. Kalau seperti itu lebih baik tidak berjalan kaki ya sudahlah jangan di permasalhkan yang penting ampai di lokasi Air terjun. Rekan-rekan yang lain tertawa melihat kondisi kami ber 5 bukannya merasa kasian namun tertawa lucu. Dan mereka pun turun langsung menuju ke tempat pemandian.
Dan saya dan rekan yang lain melaksanakan perintah Allah Swt, menunaikan Shalat Zuhur,munpung masih ada waktu. Dan saya mencoba mendekati Aliran sungai dan mengambil Air wudhu.Sungguh dingin airnya, shalat pun di laksanakan.Hati yang panas terasa tentram di iringi pemandangan yang indah.Maha kuasa Allah dengan keindahan yang di ciptakannya.
Pukul 3.00 sore kita sebagian mandi di aliran sungai untuk menyegarkan tubuh lelah semua terasa bahagia apa lagi yang memiliki pasangan.
Namun walaupun penulis tidak mempunyai prasangka yang bukan bukan.Karena itu bukan lah penghalang untuk menikmati kebebasan dalam dirinya menikmati kesenangan dengan sahabat yang lain.
Penulis hanya bersama sahabat-sahabat yang lain seperti Umar, Mulkan , yang tidak mempunyai gebeten hehehe..
Ketika semuanya selesai kita pun kembali pulang ke rumah Ibu Amna untuk makan siang yang sudah di persiapakan.Subhanallah masih tidak di sangka ibu Amna masih sempat untuk memasak unutk kami.
Jam pada saat itu menunjukan pukul 3.30 sore. Santapan siang pun di hidang dan di santap dengan lahapnya. Karna sangat lapar.Makan siang yang telat maklum perjalanan yang panjang. ..
BERSAMBUNG....
Tunggu kisah selanjutnya di episode ke tiga.Tolong di baca ya,semuanya…
Oleh:
Bg Gunawan Golden Shine.
( Terima Kasih banyak kakak Amna Yunda....atas dimuatnya tulisan saya di blog kakak )
^_^
Setelah semua selesai kitapun semua keluar dari goa hari pun sudah mulai siang pukul menunjukan pukul 11.30. dan kita pun melanjutkan perjalanan menuju Air terjun,yang memakan waktu sungguh sangat lama yaitu 2 jam perjalanan.
Dan sampailah juga kami di tempat pemandian air terjun pukul 2.30 di desa “MENGAYA” Kec.Bintang dan kami harus mendaki ke atas dengan berjalan kaki yang di karenakan bis tidak bisa masuk karena supir merasa tacit bisnya ringset.
Namun kelompok yang pertama mulai mendaki ke atas berjumlah 5 orang yaitu “ Gunawan, Munwir dan Syahrul Akbar dan 2 diantaran saudaranya Ibu Amna namun penulis lupa namanya. Ternyata selama perjalanan berlangsung sungguh sangat melelahkan menguras banyak tenaga.
Dan rekan-rekan yang juga merasakan yang masih tinggal di bawah yang sdang mendaki ke atas,namun saya menghimbaukan kepada rekan saya melalaui celuler agar menyuruh Bis naik keatas di karenakan kondisi jalan tidak begitu rusak. Akhirnya bis pun di gerakkan, namun bis di gerakkan setelah kita sampai di tempat lokasi sungguh menjengkelkan bagi saya. Kalau seperti itu lebih baik tidak berjalan kaki ya sudahlah jangan di permasalhkan yang penting ampai di lokasi Air terjun. Rekan-rekan yang lain tertawa melihat kondisi kami ber 5 bukannya merasa kasian namun tertawa lucu. Dan mereka pun turun langsung menuju ke tempat pemandian.
Dan saya dan rekan yang lain melaksanakan perintah Allah Swt, menunaikan Shalat Zuhur,munpung masih ada waktu. Dan saya mencoba mendekati Aliran sungai dan mengambil Air wudhu.Sungguh dingin airnya, shalat pun di laksanakan.Hati yang panas terasa tentram di iringi pemandangan yang indah.Maha kuasa Allah dengan keindahan yang di ciptakannya.
Pukul 3.00 sore kita sebagian mandi di aliran sungai untuk menyegarkan tubuh lelah semua terasa bahagia apa lagi yang memiliki pasangan.
Namun walaupun penulis tidak mempunyai prasangka yang bukan bukan.Karena itu bukan lah penghalang untuk menikmati kebebasan dalam dirinya menikmati kesenangan dengan sahabat yang lain.
Penulis hanya bersama sahabat-sahabat yang lain seperti Umar, Mulkan , yang tidak mempunyai gebeten hehehe..
Ketika semuanya selesai kita pun kembali pulang ke rumah Ibu Amna untuk makan siang yang sudah di persiapakan.Subhanallah masih tidak di sangka ibu Amna masih sempat untuk memasak unutk kami.
Jam pada saat itu menunjukan pukul 3.30 sore. Santapan siang pun di hidang dan di santap dengan lahapnya. Karna sangat lapar.Makan siang yang telat maklum perjalanan yang panjang. ..
BERSAMBUNG....
Tunggu kisah selanjutnya di episode ke tiga.Tolong di baca ya,semuanya…
Oleh:
Bg Gunawan Golden Shine.
( Terima Kasih banyak kakak Amna Yunda....atas dimuatnya tulisan saya di blog kakak )
^_^