~* BERTEMU DENGANNYA *~

~* KENANGAN  23 NOVEMBER 2014 *~


Hari minggu yang lalu,tepatnya tanggal 23 November 2014.Antara iya dan tidak,aku memutuskan untuk pergi mengikuti pertemuan di KENSAS,Kenduri Sastra Se Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Aku yang dari awal memang ingin mendalami lagi tentang sastra.Alhamdulillah,akhirnya,bisa juga aku mengikuti event ini.Karena pertama kali diadakan di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Aku berangkat dari desaku,Kenawat Lut,bersama dua orang adik,dari satu desa denganku,bernama Arda Bensu dan Khairani Abdul Qadir.Setelah selesai membereskan rumah,akhirnya aku berangkat juga.
Kami sampai di SMA N 1 TAKENGON (SMANSA) kurang lebih pukul 9.00 pagi.Kulihat suasana di aula masih agak sepi,peserta yang datang juga baru beberapa orang.

Aku melihat bang Sayid Fadhil Asqar yang tengah membereskan kursi,bersama dik Zuliana Ibrahim.
Akupun membantu sedikit membereskan.

"Assalamu'alaikum,kakak Amna" sapa dik Ana (panggilan akrab dik Zuliana).
"Iya dik,wa'alaikum salaam warahmatullah.Gimana kabarnya?"sahutku.
"Alhamdulillah baik kak.Kakak gimana?"
Alhamdulillah,baik juga dik."
"Waduh.Orangnya masih satu dua orang yang datang kak.Janjinya dari awal,kita kita mulai acaranya jam 9 pagi.Ini,sudah jam 9.30,tapi orang nya cuma segitu aja"ana sambil menunjuk ke dalam aula.
"Ya,gak papa lah dik.Mungkin,sebagian orang nya masih sibuk"sahutku."Harap maklum lah dik.Orang kita ni,terkenal dengan 'jam karet'nya".Hihihihiy...lalu kami tertawa berdua.


Karena kupikir acara pertemuan nanti masih lama,akupun permisi sebentar,untuk mengambil hp ku yang sengaja kupertinggal di sebuah toko kaaset di depan mesjid raya Ruhama,Takengon.
"Dik ana,maaf..kakak pamit sebentar ya.Mau ambil hp kakak,tadi kakak tinggalin di toko di simpang depan sana.Di desa kami,dari semalam mati lampu.Dan ada longsor di tiga titik,di jalan mau ke desa kakak"kataku.
"Oh iya,kak.Silahkan.Nanti adik kasih tau sama teman yang lain"jawab ana.

Kemudian akupun berjalan  menyusuri halaman sekolah SMANSA.Di depan pintu gerbang,aku melihat dik Ilma,seperti sedang menunggu seseorang.
Pelan namun pasti,akupun memanggilnya:
"Dik...silahkan langsung masuk ke dalam.Karena,orang nya udah mulai kumpul disana"
"Oh iya kak...adik lagi nungguin kak dini kak.Katanya masih di jalan"kata dik Ilma ramah".
"Iya dik.Yodah,kakak sebentar ya.Mau kesimpang sana sebentar.Ambil hp kakak yang sedang di cas"
"Oke kakak".


Akupun berjalan perlahan menuju toko kaset langgananku.Dan meminta maaf padanya,karena tak jadi mencas hp sampai selesai acara.
Lalu akupun singgah sebentar ke warung nasi yang di dekat BRI PUTRI IJO.Hm,perutku mulai sakit,karena tak bisa makan dari sore kemarin.Sampai di warung,akupun sarapan dengan menu ala kadarnya.
Sedang asyik makan,tiba tiba aku melihat mantan orang yang pernah menyayangiku,duduk tepat di meja sebelahku.Aku tak pernah memperhatikannya.Aku melanjutkan sarapanku yang mulai terasa hambar,setelah melihat wajahnya.Akupun tertunduk.

Kemudian kulihat dia terkejut melihat ke arahku,sambil bercerita dengan dua sahabatnya.Diapun pamit dengan sahabatnya dan langsung berdiri karena terkejut.
"Dekna.Sama siapa dik?"
"Sendiri,bang"sahutku.

Lalu,dia melangkah ke arahku (Duh...wajah ini.Wajah yang pernah mengisi lembaran diary hatiku).
Langsung duduk tepat di hadapanku.

"Dik...abang...abang minta maaf sebelumnya ya dik,sama adik"
"Minta maaf kenapa,bang kleton?Abang gak ada salah kok,sama adik.Adik aja yang terlalu bodoh menunggu kabar kepastian dari abang"sahutku pelan.
"Abang minta maaf,karena abang telah memperkenalkan adik sama ibu dan keluarga abang semuanya.Adik,kakaknya abang semua udah tau.Tapi,abang tak jadi melamar adik".
"Udah bang.Lupain aja kisah lalu.Adik udah mulai melupakannya.Walaupun masih sakit,karena ulah abangtu".sarapanku tak tersentuh lagi.
"Dik,abang terlalu bodoh mengambil keputusan.Abang menyesal dik.Sampai sekarang,sebenarnya,abang masih sayang sama adik"
"Udah bang,gak usah dibahas lagi.Kasihan istri abangtu.Adik do'akan semoga abang bahagia hidup bersamanya.Anak abang apa udah lahir,ke?"sambil tersenyum ku bertanya.

(Tuhanku,kuatkan aku menghadapinya.Air mataku hendak menetes,namun secepatnya kusapu).

"Belum dik,anak abang belum lahir.Dik,abang ingat terus tentang kita di bener meriah"
"Jangan pernah abang ingat lagi bang"
"Iya dik.Adik tau darimana,abang udah nikah?"
"Adik kandung abang yang bilang.Yang perawat itu,yang bekerja di puskesmas bener meriah"sahutku pelan.
"Kami pernah jumpa bang.Sewaktu acara pesta pernikahan saudara adik.Adik abangtu sebagai fotografer disana.

Dia langsung memanggilku dan bilang:
(Kak...kakak.Ini kak amna kan,yang dulunya sama abangku,bang kleton,yang jago masak di cafe bener lampahan,itu,kan?)
(Iya betul,dik)
(Kak,adik dan semua keluarga minta maaf ya kak,sama kakak.Kami tak bermaksud mempermainkan kakak.Kami kira dari awalnya,abang itu akan melamar kakak,kak.Tapi,rupanya abang melamar orang lain.Kak.Abang dijebak oleh mereka.Abang tak mencintai istrinya.Mamak selalu nanya nanya kakak ke kami semua)
(Iya dik,kakak udah memaafkannya,dik.Kakak menganggap kami ini tidak berjodoh.Biarlah dik,ini udah takdir kami yang gak mungkin bisa bersatu.Gak usah lagi adik cerita itu,karena,dia udah kakak anggap seperti sahabat kakak)
Bang kleton terdiam mendengar cerita ku.

Kemudian dia bertanya lagi padaku:
"Dik,adik dimana dah tinggal sekarang?apakah telah dinas di banda aceh,ke?"
"Mana ada,bang.Adik masih tinggal di takengon sini.Masih di kenawat lut.Membuat kue,dan ngajar ngaji dikit dikit,bang"
"Bukannya adik juga ikut menjadi tim sukses nya gubernur aceh,ya?"
"Enggak bang.Amna tak suka politik.Yang terjun ke dunia politik adalah abangku.Dia menjadi tim suksesnya dari Adam Mukhlis."
"Oh,iya dik.Apa dah kerjaan adik sekarang?"
"Apa aja,bang.Yang penting halal.Dan,yang penting,adik bukan kerja sama orang".sahutku lagi.
"Adik ada jumpa lagi sama kak sitah,ke?"
"Enggak ada bang.Hatiku terlalu sakit,karena fitnahannya dulu.Gara gara itu,amna malu sama semuanya.Mentang mentang saya begini,seenak jidatnya nuduh orang sembarangan.Ingat bang,fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan".
"Iya,apakah gara gara cerita yang dulu itu?"
"Iya,betul bang.Sampai sekarang masih tersimpan di memoriku.Dan,satu hal lagi.Gara gara dia,abangku hampir hancur,dengan cara memfitnah amna.Amna tak pernah menyangka,kalo dia sekejam itu ke amna".
"Iya dik.abang faham".
"Makanya,tak usah suruh amna sering sering jumpai dia,sebelum dia sendiri yang minta maaf dan mengakui kesalahannya,bang".
"Iyalah dik.Jaga dirimu baik baik ya dik.Bila ada umur panjang,nanti kita pasti jumpa lagi".
"Iya bang.Insya Allah,makasi banyak.Jagalah istri abangtu.Jangan kecewakan dia,dan keluarga abang.Adik akan selalu menjauh dari kehidupan kalian.Titip salam amna untuk ibu di rumah,bang,dan istri abang ya"
 
(betapa pahit rasanya kalimat yang kuucapkan).

"Iya dik.Abang pulang duluan ya,dik"
"Iya bang,silahkan"sambil menunjuk jalan keluar warung.
Diapun pergi melaju dengan Escudo nya.Bersama dua sahabat nya yang lain.

Akupun tak ada lagi selera sarapan.Langsung membasuh tanganku dan keluar dari warung.
Ah,pertemuan singkat dengan mantan,setelah setahun tak bersua.
 
 
( Kamu jahat,bang...teriakku dalam hati..
Kamu menyuruh aku untuk setia,
Tapi,kenyataannya,kamu menusukku dari belakang.
Kamu mengecewakan aku,bang.
Ya sudahlah..memang kita ditakdirkan untuk tidak bersama.
Dan aku akan menunjukkan padamu,bahwa aku tak serapuh di pikiranmu ).

Akupun melanjutkan melangkah dengan gontai menuju ke aula SMANSA
Untuk mengikuti kenduri sastra.



Namamu....
Pernah menghias memoriku.
Namun,aku tak mau menjadi orang yang pembenci dan pendendam.
Karena takut hatiku menjadi rusak.

Dan aku juga ingat kata pepatah

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; 
siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. 
Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja; 
siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan menjadi orang yang kaucintai.  
 
( Ali bin Abi Thalib).


Terima kasih banyak atas tusukan belati yang kau torehkan,untukku.
Karena itu bisa membuatku lebih kuat dan tegar
Menghadapi kehidupan ini.